Entri Populer

Kamis, 22 Juli 2010


Ikan Pacu, Ikan yang Memiliki Gigi Seperti Manusia

Tahukah Kamu
8560 views
Seorang nelayan bernama Scott Curry berhasil menangkap ikan ini di danau Buffalo Springs, Texas. Ia segera menyadari bahwa ikan ini memiliki deretan gigi persis seperti manusia.
Pengawas dari Danau Buffalo Springs berkata bahwa selama 36 tahun mengawasi danau itu, ia belum pernah melihat ikan seperti ini.
Sebuah stasiun televisi lokal di Texas bahkan segera membuat sayembara sebesar 100 dolar bagi siap saja yang dapat menangkap ikan jenis itu lagi.Nah, ternyata, ini bukanlah sejenis ikan siluman atau ikan alien. Ikan ini adalah jenis ikan yang umum ditemukan di sungai Amazon. Namanya ilmiahnya adalah Colossoma Macropomum atau biasa disebut ikan pacu.

Ikan Pacu masih memiliki kekerabatan dengan piranha. Bedanya, saudaranya itu adalah ikan karnivora sedangkan Pacu adalah ikan herbivora. Mereka memakan tumbuhan.
Namun beberapa penduduk lokal pernah menyaksikan Pacu memakan ikan-ikan kecil yang mengindikasikan kemungkinan bahwa hewan ini termasuk golongan omnivora.

Ia dapat bertumbuh hingga mencapai panjang 90 cm dan berat 30 kg. Bahkan ikan ini bukan hanya dapat ditemukan di sungai Amazon. Kita dapat menemukan ikan ini dijual di petshop di Amerika Selatan dan dunia. Beberapa orang benar-benar menyukai ikan ini di akuarium rumahnya sebagai pengganti ikan mas.
Mungkin yang misterius adalah, bagaimana caranya ikan ini bisa sampai ke sebuah danau di Texas. Menurut saya ada seseorang yang menabur bibit ikan Pacudi danau Buffalo Springs, sesuatu yang normal saja terjadi.



11 Binatang Yang Punah Dalam Masa Hidup Kita

Tahukah Kamu
17241 views

1. Golden Toad (1989)

Golden Toad: bukan satu-satunya spesies hilang dalam 40 tahun terakhir, tetapi mungkin hanya salah satunya. Amfibi fluorescent itu ditemukan di ketinggian punggung bukit Kosta Rika, tetapi berkat polusi, pemanasan global dan infeksi kulit jamur, spesies ini punah pada tahun 1989. 
 

2. Zanzibar Leopard (1996)

Salah satu dari beberapa subspesies macan tutul di Zanzibar. Leopard ini adalah penghuni alami kepulauan Zanzibar Tanzania. Masih belum jelas apakah kucing besar ini secara teknis punah - Namun kata penduduk sekitar ada sesekali penampakannya tapi belum dapat dikonfirmasi.
 
Penyebab kepunahan: Warga setempat percaya bahwa macan tutul adalah simpanan penyihir, dan akhirnya mereka diburu dengan agresif. Binatang itu dilihat sebagai predator jahat yang harus dibasmi dan bahkan pemerintah mengkampanyekan itu. Pada pertengahan tahun 90-an ada upaya konservasi tapi itu dianggap terlalu kecil, terlalu terlambat.
 
 

3. Po'ouli (2004)

Sebagai penduduk asli Maui, Hawaii, Po'ouli, atau Black-Faced Honeycreeper, hanya ditemukan di tahun 1970-an. Tetapi populasinya menurun drastis, dan pada tahun 1997 hanya bersisa tiga ekor Po'ouli. Upaya untuk dikawinkan dengan burung-burung yang tersisa gagal dan akhirnya spesies ini dinyatakan punah secara resmi tujuh tahun kemudian.
 
Penyebab kepunahan: Habitat menyempit, penyakit, predator dan penurunan dalam sumber makanan.
 

4. Madeiran Large White (2007)

 
Large Madeiran yang menakjubkan.Kupu-kupu putih itu ditemukan di lembah-lembah dari hutan Laurisilva di Kepulauan Madeira Portugal. Kupu-kupu ini memiliki hubungan dekat dengan, Large White, yang umum di seluruh Eropa, Afrika dan Asia.
 
Penyebab kepunahan: Hilangnya habitat karena pembangunan serta polusi dari pupuk pertanian adalah dua penyebab utama dari penurunan spesies.


6. Pyrenean Ibex (2000)

 
Ibex Pyrenean terakhir meninggal pada tahun 2000. Namun, clone Ibex, dibuat dari kulit sampel yang diambil dari Pyrenean Ibex terakhir, ini dilahirkan pada tahun 2009. Namun meninggal tak lama setelah lahir karena komplikasi paru-paru.
 
Penyebab kepunahan: Berburu Ibex telah menyebabkan jumlah binatang ini berkurang secara serius dan konservasionis menyalahkan pemerintah Spanyol yang gagal bertindak pada waktunya untuk menyelamatkannya.


7. Badak Hitam Afrika Barat (2006)

 
Badak Hitam Afrika Barat telah dinyatakan punah pada tahun 2006, setelah konservasionis gagal menemukan sisa spesies dalam habitat tersisa terakhir mereka di Kamerun. Badak Hitam Afrika Barat adalah salah satu dari empat subspesies badak.
 
Penyebab kepunahan: para pemburu memburu badak karena tanduk, yang dipercaya oleh beberapa kalangan di Yaman dan Cina memiliki kekuatan aphrodisiacal.
 

8. Harimau Jawa (1979)

 
Serupa dalam tampilannya dengan Harimau Sumatra, harimau jawa adalah macan asli pulau Jawa Indonesia. Pada tahun 1800-an mereka begitu umum mereka dianggap hama oleh penduduk asli, tapi karena Jawa dikembangkan sebagai pulau hunian,populasi mereka menyusut. Pada tahun 1950-an, hanya tinggal tersisa 20 harimau.
 
Penyebab kepunahan: Kehilangan habitat dan pembangunan pertanian mengakibatkan penurunan populasi yang parah. Upaya konservasi di tahun 1940-an dan 50-an tidak berhasil karena kurangnya lahan dan perencanaan yang memadai.
 

9. Spix's Macaw (2004)

Juga disebut Little Blue Macaw, dikenal karena bulu biru yang indah. Sementara sebagian masih ada di penangkaran, burung biru kecil ini sudah punah di alam liar.
 
Penyebab kepunahan: penghancuran Habitat dan perdagangan ilegal berkontribusi pada berkurangnya angka populasi.
 

10. Boa Round Island (1975)

 
Asli Round Island, sebuah pulau kecil di lepas pantai Mauritius, Boa Round Island lebih suka tinggal di puncak-lapisan tanah dari lereng gunung berapi. Hal ini pernah ditemukan pada beberapa pulau-pulau lain di sekitar Mauritius, tetapi jumlahnya telah menurun pada tahun 1940-an, dan hanya bisa ditemukan di Round Island setelah 1949. Ular terakhir terlihat pada tahun 1975.
 
Penyebab kepunahan: Pengenalan non-spesies asli kelinci dan kambing ke Round Island menghancurkan vegetasi dan mengganggu habitat ular itu.
 

11. Kupu Alcon Biru Belanda (1979)

 
Kupu-kupu ini sebuah subspesies dari Alcon Biru - ditemukan terutama di padang rumput dari Belanda. Sementara spesies lain yang saudara dekatnya masih ada di bagian Eropa dan Asia, Alcon Biru Belanda terakhir terlihat di alam liar pada tahun 1979.
 
Penyebab kepunahan: Pertumbuhan dalam pembangunan pertanian memiliki dampak negatif pada habitat Alcon Biru dan menyebabkannya kehilangan sumber makanan utama.

Sumber :
www.strov.co.cc

11 Nama Spesies Baru yang Ditemukan di Raja Ampat

Tahukah Kamu
16344 views
Kepala Pusat Penelitian Oseanografi Lembaga Ilmu Pengetahuan Alam Indonesia (LIPI), Suharsono, di Jakarta, Senin (19/4/2010), memperkenalkan 11 nama spesies biota laut baru yang ditemukan di perairan Raja Ampat, Kepala Burung Papua Barat. Berikut ini adalah kesebelas spesies baru tersebut :
 

1. Hemiscyllium Galei

http://www.ubb.ac.id/foto/berita/170608/ikanpapua.jpg
Disebut juga hiu berjalan yang tampak seperti hiu kecil dengan warna bentol-bentol seperti tokek yang berjalan di dasar lautan. Ikan tersebut ditemukan oleh peneliti Australia, Allen dan Unmack pada 2008 dan namanya diambil dari nama Jeffrey Gale.

2. Hemiscyllium Henryi

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/a/a0/Carpetshark.jpg/240px-Carpetshark.jpg
Sejenis hiu berjalan yang mirip dengan Hemiscyllium galei namun berbeda bentuk corak dan warnanya dengan H.galei. Hiu berjalan tersebut ditemukan Allen dan Erdmann pada 2008 dan namanya diambil dari nama Wolcott Henry.

3. Melanotaenia Synergos

http://members.optusnet.com.au/rainbowfishes/M_synergos_GS.jpg
Ditemukan oleh Allen dan Unmarck pada 2008 yang namanya diambil dari nama Synergos Institute.

4. Corythoichthys Benedetto

http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/4/42/PipeFish.jpg/300px-PipeFish.jpg
Sejenis kuda laut yang tampak seperti buaya yang sangat ramping. Ditemukan Allen dan Erdmann pada 2008 dan namanya diambil dari nama mantan perdana menteri Italia, Benedetto Craxi.

5. Pterois Andover

Sejenis pterois berwarna merah yang ditemukan Allen dan Erdmann pada 2008 yang namanya diambil dari nama Sindhuchajana Sulistyo.

6. Pseudanthias Charlenae

Ikan kecil berwarna merah muda cerah yang namanya diambil dari nama Pangeran Monaco, Albert II.

7. Pictichromus Caitlinae

Sejenis ikan kecil berwarna cerah yang ditemukan Allen, Gill, dan Erdmann pada 2008 yang namanya diambil dari nama Caitlin Elizabeth Samuel, sebagai hadiah ulang tahun Caitlin dari orangtuanya, Kim Samuel Johnson.

8. Pseudochromus Jace

Ikan kecil unik yang ditemukan Allen, Gill, dan Erdmann pada 2008 yang namanya merupakan singkatan dari nama Jonathan, Alex, Charlie, dan Emily, yang merupakan keempat anak Lisa dan Michael Anderson.

9. Chrysiptera Giti

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjCbw35-2u3FWmQACbZF-rkPh2dfF_jidamCveB4J-nnolDptGO3QWigcMHd2P7Z7cqnbraggy3tga3BKreFvjl39FCimmrHjLixaO4Z_9_wHtLl5sopjoazb3Stk1mazsej5W2_jlyQg-T/s400/Chrysiptera+giti.jpg
Ikan kecil yang tampak berduri ditemukan oleh Allen dan Erdmann pada 2008 dan namanya diambil dari nama perusahaan yang dimiliki Enki Tan dan Cherie Nursalim, yakni perusahaan GITI.

10. Paracheilinus Nursalim

Ditemukan oleh Allen dan Erdmann pada 2008 dan namanya diambil dari nama Sjamsul dan Itjih Nursalim.

11. Pterocaesio Monikae

Diambil dari nama Lady Monica Bacardi.

Kesebelas nama spesies tersebut diberikan oleh para pemenang lelang dalam pelelangan "Blue Auction" yang digelar di Monaco. Disampaikan Suharsono, hasil lelang tersebut akan digunakan untuk memajukan ilmu penamaan spesies atau taksonomi di Indonesia. Penemuan spesies baru tersebut merupakan kerjasama LIPI dengan Conservation Internasional.
 


Ditemukan, Berlian Baru Senilai Rp 190 Miliar

Arkeologi
12270 views
Perusahaan tambang Petra Diamonds menemukan sebuah batu berlian putih yang tergolong salah satu yang terbesar dan berkualitas tinggi di dunia di sebuah tambang di Afrika Selatan pada 24 September lalu.
Temuan itu baru diungkap, Selasa (29/9). Berlian 507 karat, yang harganya ditaksir mencapai 20 juta dollar AS atau setara dengan Rp 190 miliar itu ditemukan bersama tiga berlian berukuran besar lainnya, masing-masing 168 karat, 58 karat, dan 53 karat. Sebuah berlian 480 karat senilai 18 juta dollar AS juga ditemukan di lokasi itu akhir tahun lalu.
Batu-batu itu ditemukan di tambang terkenal, Cullinan. Di Cullinan pulalah pernah ditemukan berlian terbesar dalam sejarah, lebih dari 100 tahun lalu. Batu berlian yang baru ditemukan itu kini tengah dianalisis para ahli berlian untuk menentukan nilai yang sesungguhnya.
"Tambang Cullinan kembali memberikan kepada dunia, berlian yang keindahannya sangat spektakuler dan penting," kata CEO Petra Johan Dippenaar. "Indikasi awal, berlian ini punya warna dan kejernihan yang sangat istimewa." Pihak Petra mengatakan, berlian baru itu merupakan salah satu dari 20 batu berlian kualitas bagus dan terbesar yang pernah ditemukan di dunia.
Berlian terbesar yang pernah ditemukan, dinamakan Cullinan, seberat 3.106 karat. Berlian itu kemudian dibagi sembilan, dan bagian terbanyak dari pecahan itu berada di British Crown Jewels, Inggris.
Sumber : EGP - internasional.kompas.com

Penemuan Mumi Tutankhamun

Arkeologi
11531 views
Selama belasan tahun lebih perburuan makam Tutankhamun dilakukan. Dengan semangat terakhir yang tersisa, pekerjaan itu tak sia-sia. Inilah penemuan arkelogi terbesar abad 20 di Mesir.
http://i34.tinypic.com/wb5beo.jpg
Rekonstruksi Wajah Tutankhamun


Howard Carter (1874 – 1939), adalah arkeolog asal London, Inggris, yang mendalami kebudayaan Mesir kuno. Tak ada arkelog yang begitu konsisten terhadap Mesir kecuali dia. Karena itu Howard Carter menjadi satu-satunya pakar kebudayaan Mesir Kuno yang paling ahli.

Dalam perjalanan karir dan hidupnya, Howard Carter mendalami seni menggambar dan arkeologi. Semua hal yang dikerjakannya sejak usia 17 tahun sudah “berbau” Mesir. Lantas diusia 25 tahun ia sudah diberi kepercayaan untuk bekerja di wilayah Mesir untuk melakukan penggalian dan restorasi situs, termasuk pemeliharaan artefak Mesir Kuno.
Sampai akhirnya ia terobsesi untuk menemukan salah satu makam firaun Mesir Kuno dari dinasti ke-18 yang dikenal sebagai Tutankhamun. Ternyata obsesinya ini menjadi “perburuan” tersulit dan terlama selama hidupnya.

Titik pencarian makam Firaun Tutankhamun ini terkonsentrasi di sekitar Lembah Raja di wilayah Tepi Barat, dekat Luxor. Selama bertahun-tahun penggalian dan penelitian dilakukannya namun makam yang dicari tak kunjung ditemukan.
Selama penggalian ia hanya menemukan pasir gurun dan jika sedikit beruntung ada menemukan semacam guci-guci yang mengarah pada masa pemerintahan Tutankhamen.
Sepuluh tahun pertama penggalian, kemajuan terakhir yang ditemukan hanyalah potongan pakaian dan bongkahan batu yang bertuliskan nama Tutankhamun dan jejak yang mengarah pada masa pemerintahan firaun berusia 18 tahun itu.
Seluruh tim ekspedisi itu mulai frustasi sementara biaya yang dikeluarkan sudah banyak dan persediaan keuangan sudah sangat tipis. Namun di tengah rasa frustasi rekan-rekannya, Howard Carter tetap optimis bahwa perkiraannya tepat bahwa Firaun Tutankhamun pastilah dimakamkan di lembah itu. Ia yakin bahwa makam penguasa Thebes yang menyatukan Mesir kuno itu persis di lembah yang sedang mereka gali.
Sir Howard Carter dan Lord Carnavon

Untuk kelanjutan ekspedisi, ia menemui “sponsornya” Lord Carnarvon. Bangsawan yang menyukai barang kuno dan antik ini mengultimatum Howard Carter bahwa ia sudah tak bisa menyokong ekspedisi itu lebih lama. Namun H Carter meyakinkan Carnarvon bahwa ia hanya butuh satu kesempatan lagi.

Pada awal November 1922, H Carter memulai penggalian terakhirnya. Penggalian dilakukan di satu titik yang belum pernah disentuh sebelumnya. Di lokasi ini, ia menemukan semacam komplek tempat tinggal para budak penggali makam dan beberapa artefak kuno lainnya.

Saat penggalian dilanjutkan, seorang mandornya bernama Ali melaporkan penemuan sebuah tangga batu yang menurun di sekitar kompleks itu. Penggalian dilanjutkan selama dua hari dan tangga batu itu jelas terlihat mengarah pada satu pintu tertutup. Lord Carnarvon pun ditelegram memberitahu bahwa pintu makam Tutankhamen sudah ditemukan.

Setelah Carnarvon tiba di lokasi, dua hari kemudian pintu batu menuju makam berhasil dibuka. Didalamnya terdapat lorong dengan serakan bebatuan berhias hiroglif Mesir Kuno di dinding menuju pintu berikutnya.

Carter mencoba membuka pintu batu dengan memahat celahnya. Setelah menggeser beberapa bongkah batu, ia membuat sebuah lubang kecil. Dari celah itu ia memasukkan lilinnya untuk mengintip ke dalam ruangan yang gelap di balik pintu.
Apa yang dilihatnya membuatnya diam takjub selama beberapa saat. Ia telah menemukan makam yang ia cari selama dua puluh tahun terakhir, yakni makam Firaun Tutankhamun .
Tutankhamun

Tutankhamun

Tutankhamun adalah firaun yang masih begitu belia. Ia adalah Firaun ke-12 dari Dinasti Mesir Ke-18. Memerintah sejak tahun 1334 – 1323 SM.

Nama Tutankhamun punya arti “Gambaran Amun yang hidup”. Selama masa kekuasaannya yang singkat (11 tahun) ia menjalankan pemerintahan yang moderat. Padahal usianya baru 8 tahun ketika naik tahta.

Begitupun Tutankhamun dikenal sebagai figur raja yang meletakkan dasar transisi nilai pemujaan Atenism kembali ke agama kaum Mesir Kuno. Ia adalah putra Amenhotep III yang pusat pemerintahannya di Thebes (wilayah Mesir Kuno delat Sungai Nil).
Tutankhamun diduga meninggal dunia akibat dibunuh. Sebab muminya memiliki bekas luka tusuk di bagian pipi kiri.
Tutankhamen: Anatomy of an Excavation

Penemuan Terbesar

Howard Carter yang menemukan situs makam Firaun Tutankhamun ini menjadi berita besar yang mengehbohkan dalam sejarah arkelog masa itu. Penemuan ini dinobatkan sebagai temuan arkelogi paling menakjubkan di abad 20.

Temuan kompleks makam lengkap dengan artefak dan harta peninggalan firauan yang masih utuh, mummi, situs, dan semua yang berada di dalam makam itu masih tersegel dan belum pernah disentuh siapa pun setelah pemakamannya 3.300 tahun yang lalu.
Saat pertama kali menemukan ruang makam bawah tanah itu, H Carter melihat bahwa ruangan itu dilapisi emas murni yang kuning berkilau. Di dalam ruangan itu terdapat 4 lubang kubur dengan masing-masing peti mati batu didalamnya.
Ruangan itu tertata baik dengan beberapa pot bunga, singgasana bertahta permata, baju-baju kerajaan, beberapa set alat rumah tangga, pisau dan senjata, patung berbentuk aneh, dan beberapa peti harta.
Didalam peti mati itu terdapat mummi yang disegel dengan nama Tutankhamun. Peti matinya terdiri dari tiga lapisan. Dan lapisan paling terakhir terbuat dari lempengan emas murni berukir.
Mummi firaun itu dibalut kain kafan putih berlapis permata, bagian wajah ditutup topeng emas berhias permata, dan di bagian dadanya terdapat kalungan bunga yang warnanya masih “segar”.
Temuan makam firaun ini adalah yang terlengkap dalam sejarah. Satu-satunya situs (saat itu) yang belum dijarah dan terjamah manusia. Sampai akhirnya ekpedisi H Carter dan Carnarvon menemukan dan membuka segel firaun yang sudah terkubur ribuan tahun itu.

Sumber :
prabusakti


Plaza Kuno 5.500 Tahun Yang Lalu Ditemukan di Peru

Arkeologi
12134 views
Sebuah plaza bundar yang dibangun 5.500 tahun lalu telah ditemukan di Peru, dan para arkeolog yang terlibat dalam penggalian tealh menentukan bahwa tanggal karbon menunjukkan plaza itu merupakan salah satu bangunan tertua yang pernah ditemukan di Amerika. Satu tim ahli kekunoan Peru dan Jerman menemukan plaza itu, yang tersembunyi di bawah potongan lain arsitektur di reruntuhan yang dikenal sebagai Sechin Bajo, di Casma, 370 Km di utara Lima, ibukota Peru.

"Itu merupakan penemuan yang mengesankan, masyarakat ilmuwan dan arkeologi sangat senang," kata Cesar Perez, ilmuwan di Institut Kebudayaan Nasioal Peru yang mengawasi proyek tersebut. "Ini dapat mendesain kembali sejarah negara ini." Sebelum penemuan di Sechin Bajo, pakar arkeologi menganggap benteng kuno Caral Peru adalah salah satu dari yang tertua di belahan bumi Barat, umurnya sekitar 5.000 tahun.

Para ilmuwan mengatakan, Caral yang terletak beberapa jam jika ditempuh menggunakan mobil dari Sechin Bajo, merupakan satu dari enam tempat di dunia ( bersama dengan Mesopotamia, Mesir, Cina, India dan Mesoamerika ) dimana manusia memulai kehidupan di kota lima ribu tahun lalu. "Penentuan tanggal yang dilakukan oleh pakar arkeologi Jerman menyebutkan sekitar 5.500 tahun, tapi sebagian lainnya dapat lebih tua bergantung pada hal lainnya yang ditemukan," kata Perez. Sebelumnya penemuan terakhir yang terletak dekat Sechin Bajo hanya berusia 3.600 tahun. Ini adalah gambar ilustrasinya:
"Mereka telah sangat maju mengerti arsitektur dan bangunan. Ini dapat secara jelas terlihat dalam kenyataan bahwa material yang mereka gunakan bertahan sangat lama," Peter Fuchs, salah seorang arkeolog, mengatakan pada suratkabar El Comercio. Tempat pertemuan sosial yang Fuchs dan rekannya temukan ini dibangun dengan batu dan batako.
Ratusan tempat arkeologis banyak ditemukan di Peru, dan banyak puing dibangun oleh kebudayaann kerajaan Inca yang dulu sangat berkuasa, yang mencapai puncaknya pada abad ke16, sesaat sebelum penakluk Spanyol datang ke tempat yang sekarang dikenal dengan nama Peru.